BANGLI | patrolipost.com – SMPN I Bangli tahun ini mendapat bantuan program revitalisasi sarana pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) senilai Rp 2,7 miliar. Anggaran dimanfaatkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan seperti rehabilitasi ruang kelas belajar (RKB), pembangunan toilet dan lainnya. Sedangkan untuk pengambilan pekerjaan akan dilakukan secara swakelola.
Wakasek Bagian Humas SMPN I Bangli I Wayan Suparsa saat dikonfirmasi mengatakan program revitalisasi sekolah merupakan salah satu prioritas nasional yang dicanangkan Kemendikdasmen dengan tujuan menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, aman dan mendukung proses pembelajaran optimal.
Kata Wayan Suparsa, sejatinya untuk rehab pihak sekolah mengajukan anggaran sebesar Rp 7 miliar namun yang terealisasi sebesar Rp 2,7 miliar. Anggaran nantinya akan dimanfaatkan untuk rehab atap 4 gedung, rehab 1 unit toilet, membangun 1 unit toilet dan rehab ruang administrasi.
”Untuk kelengkapan administrasi sudah kelar dan telah dikirim ke pusat, kemungkinan anggaran turun di bulan Agustus nanti,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Lanjut Wayan Suparsa terkait berlangsungnya pengerjaan fisik tidak sampai mengganggu proses pembelajaran. Pihak sekolah telah merancang proses pembelajaran dilakukan dengan pola 2 shift.
“Untuk pagi proses pembelajaran bagi seluruh siswa kelas 7 dan setengahnya lagi buat siswa kelas 8. Sedangkan untuk siang pembelajaran bagi seluruh siswa kelas 9 dan setengahnya lagi siswa kelas 8,” ungkap guru asal Banjar/Kelurahan, Kawan Bangli ini.
Disinggung untuk proses pengambilan pekerjaan, kata Wayan Suparsa, dilakukan secara swakelola atau tidak ditenderkan. Menyikapi kegiatan fisik ini pihak sekolah telah melakukan rapat dengan mengundang pihak Disdikpora Bangli, Bendesa Adat Cempaga dan Kawan, Lurah Kawan dan Cempaga. Adapun rapat dilakukan dengan tujuan agar nantinya baik itu bendesa dan lurah bisa menginformasikan kepada masyarakat yang ada di wilayahnya yang memiliki keahlian di bidang infrastruktur untuk ikut mendaftarkan diri dalam kegiatan ini.
“Kalau nantinya banyak yang mendaftar akan diseleksi, namun sejauh ini belum ada yang daftar,” sebut Wayan Suparsa. (750)