BANGLI | patrolipost.com – Pujawali di padmasana SMPN 1 Bangli yang bertepatan dengan hari raya Saraswati persembahyangan tidak melibatkan siswa, Sabtu (30/1/2021). Hal ini dilakukan pihak sekolah menyikapi kondisi pandemi Covid-19. Sementara untuk proses pujawali hanya melibatkan pegawai dan guru.
Kepala SMPN 1 Bangli I Wayan Widiana Sandhi mengatakan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan semakin meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19, maka untuk kegiatan pujawali dilakukan pembatasan dengan tujuan menghindari kerumunan. Untuk runutan pujawali melibatkan guru dan pegawai.
”Tari Rejang Dewa penarinya melibatan para guru, begitu pula untuk tetabuhan dimainkan pegawai dan guru,” ungkapnya, Jumat (29/1/2021).
Untuk persembahyangan tidak melibatkan siswa, hal ini dilakukan tiada lain untuk menghindar terjadinya kerumunan. ”Tidak adanya persembahyangan, pihak sekolah sudah menghubungi via WA group siswa,” ujarnya, seraya menambahkan jumlah guru sebanyak 60 orang dan pegawai 22 orang.
Walaupun pujawali berlangsung di tengah adanya pembatasan, tidak sampai mengurangi bakti upacara. Untuk bakti meliputi banten sorohan 14 soroh, pejati 27 tanding dan banten penyineban.
”Sarana banten merupakan aturan (sumbangan) dari guru dan pegawai, jika sarana upakara tidak ada baru beli,” sebut Kasek asal Banjar Pule, Kelurahan Kawan ini.
Lanjut Wayan Widiana Sandhi, dengan pujawali, pihaknya berharap musibah Covid-19 yang terjadi bisa cepat berlalu, sehingga para siswa dapat melakukan proses belajar secara normal kembali.
“Mudah-mudahan dengan dilangsungkan pujawali suasana bisa cepat normal dan pembelajaran secara tatap muka bisa di mulai,” harap Wayan Widiana Sandhi. (750)