BORONG | patrolipost.com – Sebagian tanaman padi di lahan sawah Desa Lonto Ulu Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terserang penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB). Daun padi yang hendak berbunga mendadak mengering sehingga dikhawatirkan petani akan gagal panen.
Salah satu staf Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Lambaleda Selatan, Vinsensius saat dikonfirmasi menjelaskan penyakit pada daun padi disebut Hawar Daun Bakteri (HDB). Penyakit ini disebabkan biasa disebut dengan penyakit kresek. Penyakit tanaman padi tersebut disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae.
“Bakteri ini mengandung xantomonadin sehingga menghasilkan pigmen berwarna kuning,” jelas Vinsen, ditemui Senin (20/3/2023).
Menurutnya, penyakit pada tanaman padi ada beragam. Saat baru ditanam, padi rentan terhadap serangan ulat, lalu pada saat menjelang berbunga akan ada lagi kemungkinan terserang penyakit pada daun. Selanjutnya pada saat berbunga akan muncul penyakit bunga padi yang memutih dan tidak berisi.
Sedangkan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) menyerang tanaman padi pada musim hujan atau kemarau basah.
“Kelembaban yang tinggi sangat memacu perkembangan penyakit ini. Oleh karena musim hujan sangat mempengaruhi timbul dan berkembangnya penyakit HDB,” imbuhnya.
Selain itu, faktor pemupukan juga turut berpengaruh pada berkembangnya penyakit hawar daun pada padi.
“Jangan memupuk tanaman dengan Nitrogen secara berlebihan, gunakan pupuk Kalium dan tidak menggenangi pertanaman secara terus menerus, sebaiknya pengairan dilakukan berselang,” sarannya.
Penyakit HDB termasuk ke dalam patogen yang menginfeksi tanaman pada semua fase pertumbuhan tanaman padi, mulai dari masa pertumbuhan hingga menjelang masa panen. Penyakit tersebut sangat merugikan petani karena dapat menurunkan hasil panen secara drastis. (pp04)