BANGLI | patrolipost.com – Kasus kematian babi kembali terjadi di wilayah Kecamatan Tembuku Bangli. Namun demikian, belum diketahui jumlah babi yang mati dan juga penyebab kematian.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus kematian babi. Dari informasi yang diterima, kasus kematian ada di Desa/Kecamatan Tembuku. Umur babi yang mati bervariasi mulai indukan sampai babi umur 4 bulan. Lanjut Sarma, terkait penyebab kematian belum bisa dipastikan, dan perlu dilakukan uji lab.
“Kami belum bisa pastikan penyebab kematian. Berkaca dari kasus ASF sebelumnya, ciri babi yang terjangkit sekujur badan ada bercak merah hingga berdarah. Sedangkan kasus kali ini tidak sampai seperti itu,diawali nafsu makan babi menurun,” ujarnya, Selasa (10/8/2021).
Diakui jika pihaknya masih akan melakukan rapat untuk langkah selanjutnya. Disinggung soal uji lab, kepala dinas asal Kecamatan Tembuku ini mengatakan untuk uji lab perlu pengambilan sampel. Sementara belum ada laporan dari peternak.
“Belum ada laporan sehingga menyulitkan dalam pengambilan sampel,” sebutnya.
Menyikapi kasus yang terjadi, pihaknya mengimbau agar peternak menjaga kebersihan kandang dan tidak membeli bibit babi secara sembarangan serta ada semacam pembatasan orang masuk ke kandang. (750)