DENPASAR | patrolipost.com – Pure Planet Love, komunitas pecinta lingkungan, terutama laut dan pantai, rutin melaksanakan bersih-bersih pantai di Bali. Setidaknya seminggu 2 kali para relawan yang dipimpin Christina G Wamafma ini turun ke pantai untuk bersih-bersih sampah plastik.
Seperti pada Sabtu (22/2/2020) lalu, aksi bersih pantai dilakukan komunitas Pure Planet Love di Pantai Sanur. Sebanyak 12 kg sampah plastik berhasil dikumpulkan dalam dalam hitungan jam.
Pure planet Love didirikan tahun 2019 merupakan komunitas sosial yang aktif bergerak dalam kegiatan bersih pantai. Komunitas ini dibentuk karena melihat laut tercemar sampah plastik dan berdampak membahayakan hewan laut dan ekosistem secara keseluruhan.
“Sudah banyak kejadian hewan laut yang celaka karena sampah plastik, kebetulan saya pecinta binatang juga. Melihat laut kita yang tercemar berjuta ton sampah plastik, jadi saya berinisiatif membangun komunitas bersih pantai,” kata leader pure planet Christina G Wamafma ditemui patrolipost.com di Pantai Sanur, Sabtu (22/2/2020) lalu.
Kegiatan aksi bersih pantai yang rutin diadakan seminggu 2 kali, diantaranya hari Jumat di pantai Pererenan Canggu dan Sabtu di pantai Sanur. Christina menyebutkan jumlah relawan tetap yang terlibat sebanyak 6 orang dengan beberapa volunteer. Setiap bersih pantai selalu dijumpai berkilo-kilo sampah plastik.
“Kita bersih pantai selalu temukan sampah plastik, sekali bersih pantai tidak tentu jumlahnya, kadang ada yang mencapai 3 kg, 4 kg dan sekarang 12 kg. Sedangkan Minggu kemarin kita gabung dengan komunitas lain itu dapat 73 kg sampah plastik karena jumlah bersih pantai cukup banyak,” ujarnya.
Sebanyak 12 kg sampah yang berhasil terkumpul selama menyusuri pantai dengan jenis sampah plastik yang berasal dari pantai bagian timur hingga Pantai Mertasari.
“Semua sampah yang kita kumpulkan berjenis plastik,” ungkapnya.
Selain itu, komunitas Pure Planet Love membuka semua kalangan untuk bergabung serta beberapa warga asing turut berpartisipasi dalam bersih pantai.
“Kita membuka untuk semua kalangan siapa saja yang memang mau ikut berpartisipasi membersihkan pantai,” jelasnya.
Christina G Wamafma berasal dari Papua yang menetap di Bali dari tahun 2008 ini menuturkan, meski dirinya berasal dari Papua ia tidak segan-segan untuk melindungi laut beserta ekosistemnya, terutama di Pulau Bali menjadi destinasi pariwisata dunia.
“Satu juta hewan laut mati setiap tahun karena sampah plastik,” tegasnya.
Ia berharap dengan adanya komunitas-komunitas yang tercipta membuka kesadaran masyarakat, terutama kalangan anak muda Indonesia khususnya Bali.
“Kita berharap agar masyarakat sadar dan tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik, juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang berkunjung ke pantai untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya,” imbuhnya.
Kegiatan bersih pantai yang reguler secara rutin diadakan merupakan kegiatan yang dilakukan tanpa pamrih untuk menjaga bumi Bali.
“Serta bagi generasi muda, mari kita jaga dan peduli terhadap lingkungan karena kita sebagai generasi penerusnya. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga bumi Bali,” tandasnya. (cr02)
