Ritual Adat We’e Mbaru Digelar Jelang Peresmian Gedung Puskesmas Lenang yang Baru

ritual adat4
Ritual adat We'e Mbaru jelang peresmian gedung baru puskesmas Lenang. (rob)

BORONG | patrolipost.com – Jelang peresmian Gedung Puskesmas Lenang yang baru, para tokoh adat menggelar ritual adat Wee Mbaru.  Para tokoh adat dari Gendang Deno, Menge dan Poeng serta tokoh adat dari Gendang Heso, Wangka, Dewuk, Tolok, dan Tanggar pun berkumpul di gedung baru Puskesmas Lenang di Lonto Ulu,  Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Kamis (25/1/2024).

Ritual We’e Mbaru biasanya digelar saat sebuah rumah atau gedung rampung dibangun dan siap ditempati. Dalam adat dan budaya Manggarai, sebuah gedung diresmikan dalam dua tahap, pertama dan utama adalah peresmian secara adat, setelahnya peresmian secara kenegaraan berupa gunting pita oleh pemerintah setempat.

Bacaan Lainnya

Dalam kegiatan We’e Mbaru di Gedung Baru Puskesmas Lenang, tokoh adat dari tiga kampung yakni Gendang Deno, Poeng dan Menge menjadi tuan rumah. Tiga kampung tersebut menjadi tuan rumah karena tanah tempat gedung baru Puskesmas Lenang merupakan tanah yang dulu dihibahkan oleh tiga kampung tersebut.

Sementara itu, para tokoh adat dari Kampung Heso, Wangka, Tanggar, Dewuk dan Tolok menjadi saksi dalam ritual adat tersebut.

Rangkaian acara meliputi doa adat yang disampaikan oleh para tokoh adat dari setiap kampung yang hadir. Inti doa dan harapan adalah agar sejak mulai dioperasikannya gedung baru Puskesmas Lenang, akan dijauhkan dari segala gangguan dan segala yang jahat.

Lalu, puncak doa adat diserahkan kepada salah satu tua adat. Dalam acara tersebut, Tu’a Gendang Poeng didaulat menjadi pendoa adat untuk memohon kepada Tuhan YME dan Leluhur agar nantinya Puskesmas Lenang selalu dilindungi dan diberkati. (pp04)

Pos terkait