BANGLI | patrolipost.com – Pemerintah pusat lewat Kementerian Pendidikan mengalokasikan anggaran untuk rehab ruang kelas belajar dan pembanguan ruang laboratoium IPA SMPN 3 Bangli. Terkait rencana kegiatan tersebut pihak SMPN 3 Bangli berencana akan meminjam gedung SD untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran.
Waka Sarana Prasarana SMPN 3 Bangli, Nyoman Mudastra saat dikonfirmasi membenarkan rencana rehabilitasi beberapa ruang kelas berikut pembangunan ruang laboraterium.
”Untuk rehab ruang belajar diplot anggaran Rp 3,2 miliar dan untuk ruang Laboratorium sekitar Rp 290 juta,” ujarnya, Minggu (18/4/2021).
Kata Nyoman Mudastra, untuk rehab menyasar 18 ruangan kelas yakni untuk kelas VII sebanyak 4 ruangan, kelas VII sebanyak 5 ruangan dan kelas IX sebanyak 9 ruangan.
“Kondisi ruang laboratorium sudah hancur begitu pula kondisi ruang kelas banyak yang bocor,” ungkapnya.
Lanjut Nyoman Mudastra, dengan dilakukan rehab ruang kelas, untuk kegiatan proses belajar siswa, pihak sekolah berencana meminjam gedung di beberapa SD terdekat. Dengan melihat jumlah ruang kelas yang direhab rencana meminjam gedung SD di tiga sekolah yakni SD 1, SD 2 dan SD 3 Tamanbali.
”Untuk kegiatan fisik ini masih berproses di Dinas Pendidikan dan Olahraga Bangli,” kata guru asal Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli ini.
Disisi lain Kasi Sarpras Dikdas Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maha Arta mengatakan anggaran DAK yang diterima tahun 2021 sebesar Rp 24 miliar. Dimana anggaran digunakan untuk kegiatan fisik SD dan SMP. Adapun kegiatan fisik diantara untuk pembanguanan ruang guru, UKS rehabilitasi ruang perpustakaan, rehabilitasi ruang laboratorium dan rehab ruang kelas.
”Untuk kegiatan menyasar beberapa SD dan SMPN di Bangli,” ungkapnya.
Sementara untuk di SMPN 3 Tamanbali diplot anggaran sebesar Rp 3. 252.864.600,000 untuk rehabilitasi ruang belajar dan pembanguan ruang laboratorium Rp 293.407.300,00.
”Untuk kegiatan masih dalam tahap perencanaan, setelah turun SPK baru kegiatan akan ditenderkan lewat Unit Layanan Pengadaan Pemkab Bangli,” sebut Ida Bagus Maha Arta. (750)