BORONG | patrolipost.com – Ruas jalan Segmen Lonto Ulu-Deno di Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur yang merupakan jalur penting bagi masyarakat dalam aktifitas perekonomian. Namun demikian, jalur ini diabaikan, dibiarkan rusak, hanya tinggal bebatuan yang harus dilewati dengan penuh kehati-hatian dan kemahiran berkendara.
Berto, seorang pelintas asal Heso, Golo Wune, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Selasa (15/3/2022) kepada patrolipost.com mengaku melewati jalan tersebut hanya karena terpaksa dan karena ini hanya jalur satu-satunya yang menghubungkan warga Lonto Ulu dengan dunia luar.
“Sangat parah, lewat di jalan ini harus siap mental dan siapkan dana cadangan untuk perbaikan kendaraan. Selain itu setiap pengendara wajib mahir melewati jalanan seperti sungai yang tak dialiri air ini,” ujarnya.
Menurut Berto, kendaraan jenis apapun pasti kesulitan melewati jalur ini. Bagi para sopir mesti siapkan ruang kosong dalam mobilnya memuat sekam padi untuk ditaburkan di tanjakan bebatuan nan licin.
“Harus siapkan sekam padi bagi pengendara mobil. Itu bisa mengurangi licinnya bebatuan. Pengendara motor kalau belum mahir silakan kendaraannya dituntun saja. Kalau dinaiki malah tambah sulit,” ujar Berto.
Jalan rusak yang disoroti media ini memang tidak kunjung diperbaiki. Sudah lama dibiarkan dengan kondisi seperti itu. Adapun perbaikan bersifat perorangan oleh kalangan pengusaha hanya menaburkan pasir. Saat hujan, pasir tersebut tergerus dan berlalu bersama banjir, menyisakan bebatuan licin dan tajam.
Pantauan patrolipost.com ruas jalan tersebut memang jalur penting menuju Lonto Ulu, lokasi yang sedang dipersiapkan untuk pemekaran kecamatan baru, Lambaleda Barat. Di Lonto Ulu pun sudah banyak rumah warga dari 3 desa, Desa Pocong, Deno dan Golo Wune.
Terkait pengembangan usaha masyarakat, semangat dan modal pasti ada, namun hal ini kembali menjadi lesu karena akses jalan yang tidak memadai. Terkait kapan rakyat bisa menikmati mulusnya ruas jalan ini, hanya Tuhan dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur yang tahu. (pp04)