WASHINGTON | patrolipost.com – Presiden terpilih AS Donald Trump menuntut agar semua sandera dibebaskan sebelum ia menjabat pada tanggal 20 Januari atau akan ada “neraka yang harus dibayar.”
Semua orang membicarakan para sandera yang ditahan dengan sangat kejam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan keinginan seluruh Dunia di Timur Tengah. Namun, itu semua hanya omong kosong dan tidak ada tindakan!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada hari Senin (2/12/2024).
“Mohon biarkan kebenaran ini berfungsi untuk menunjukkan bahwa jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal ketika saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada Neraka yang harus dibayar di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap kemanusiaan ini. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima hukuman lebih berat daripada yang pernah diterima siapa pun dalam Sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat. Bebaskan sandera Sekarang!” tulis Trump.
Peringatan Presiden Trump muncul setelah pengumuman bahwa Kapten Omer Maxim Neutra, seorang prajurit tunggal kelahiran AS, tewas pada tanggal 7 Oktober, dan jasadnya ditahan di Gaza. Selain itu, video propaganda Hamas tentang sandera warga negara AS Eden Alexander dirilis pada hari Sabtu.
Pada Minggu malam, istri Perdana Menteri Israel, Sara Netanyahu makan malam dengan Presiden terpilih di Mar-a-Lago Gulf Club selama kunjungannya ke Florida. Keduanya membahas penderitaan sandera Israel yang masih ditawan di Jalur Gaza, tulis Netanyahu, serta perang melawan “poros kejahatan.”
Di akun Instagram-nya, Sara Netanyahu menulis: “Saya juga menyampaikan kepada Presiden tentang penderitaan luar biasa yang dialami Israel pada 7 Oktober dan ketidakmanusiawian teroris Hamas yang menyandera warga negara kami dalam kondisi yang sulit. Saya menekankan perlunya segera bertindak untuk membebaskan dan memulangkan mereka dengan cepat.”
“Kami juga membahas pentingnya kemenangan Israel secara strategis dalam perang melawan poros kejahatan, demi masa depan yang lebih stabil dan aman di Timur Tengah dan di seluruh dunia,” tukasnya. (pp04)