RUTENG | patrolipost.com – SMP Negeri 1 Satar Mese melaksanakan panen perdana Sorgum hasil budidaya siswa dengan para guru. Panen perdana simbolis dihadiri Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit SE MA di SMPN 1 Satar Mese, Rabu (18/1/2023).
Rombongan Bupati Manggarai beserta rombongan diterima di gerbang masuk SMPN 1 Satar Mese, di Dusun Nunur, Desa Iteng. Bupati mengunjungi Desa Iteng menghadiri panen perdana sorgum yang dibudidaya oleh SMP Negeri 1 Satar Mese.
Dalam sambutannya, Bupati Manggarai menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam program ini, diantaranya: pihak sekolah, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, tokoh masyarakat, serta NGO yang sudah menginisiasi program ini (Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan Kehati).
Bupati Hery menuturkan, program ini merupakan contoh yang baik bagi masyarakat Manggarai. Dirinya menjelaskan bahwa tanaman sorgum ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah cuaca yang tidak menentu akibat perubahan iklim.
“Dengan cuaca yang tidak jelas seperti sekarang ini, sebagai bagian dari perubahan iklim, itu kita tidak bisa berharap terlalu banyak pada produksi padi, karena produksi padi menjadi tidak menentu. Kita berharap bahwa padi yang tidak menentu ini bisa ditutup oleh komoditas lain, termasuk sorgum,” papar Bupati Hery.
Pada kesempatan lain Camat Satar Mese Damianus Arjo menjelaskan, program 7 pemerintah desa (Iteng, Paka, Tal, Garang, Satar Loung, Legu, dan Langgo) sudah menyatakan komitmennya untuk menjadi desa pilot pengembangan jenis tanaman sorgum ini. Total luas tanam dari 7 desa ini diperkirakan sekitar 5,6 hektar. Untuk Iteng sendiri lahan yang digunakan adalah sekitar 2 hektar, lahan ini merupakan aset Pemda yang terletak di samping SMPN 1 Satar Mese.
“Selama ini yang di SMPN 1 (budidaya) tanaman ini masuk dalam mata pelajaran muatan lokal,” paparnya.
Bupati Manggarai juga menjelaskan, apabila komitmen 7 desa ini terwujud maka, hasil sorgum ini dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan tambahan untuk mengatasi stunting di setiap desa.
“Panen hari ini kan artinya kita sudah punya bibit, bibit untuk yang lainnya di luar Desa Iteng. Tentu seperti yang sudah disampaikan bahwa penanganan stunting juga menjadi fokus. Saya kira kalau kita bergerak bersama maka produksinya akan sangat banyak,” tutur Bupati Hery Nabit.
Direktur Yayasan Ayo Indonesia Tarsi Hurmali dalam sambutannya menyatakan bahwa mereka juga berencana mengajarkan cara memasak sorgum. Selain itu dirinya menyampaikan komitmennya untuk mempromosikan pangan ini.
“Kami akan terus mempromosikan hal ini di banyak tempat sampai kita tidak usah gentar terhadap, misalnya apa yang sudah disampaikan Bapak Presiden, bahwa pada tahun 2023 dan seterusnya kita akan menghadapi krisis pangan secara global,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara ini: Kaban Bapelitbangda Hilarius Jonta, Kadis PUPR Lambertus Paput, Kadis PMD Yos Jehalut, Kaban BPBD Hendrik Sukur, Kadis Kominfo Heri Jelamun, Sekretaris Dinas Pendidikan Wensislaus Sedan, Camat Satar Mese Damianus Arjo, Danramil 1612-07/Satar Mese Kapten Inf Roberto Carlos, Kapolsek Satar Mese Ipda Edi P. Wijayanto, Kepala Bagian Umum Turibius Sta, Kepala Bagian Prokopim Paulus Jeramun, para pimpinan BUMN/BUMD lingkup Kecamatan Satar Mese, para kepala desa/penjabat kepala desa, perwakilan petani dari 7 desa, tenaga pendidik dan siswa/i SMPN Satar Mese dan masyarakat sekitar. (pp04)