BANGLI | patrolipost.com – Setahun lalu beberapa kelompok tani di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani mendapat bantuan pompa air dari pemerintah. Namun sayang beberapa kelompok penerima bantuan belum memanfaatkan pompa air tersebut. Karena belum dimanfaatkan, pompa air tersebut akhirnya terbengkalai dan disimpan di rumah anggota kelompok, ada juga diletakkan di areal jaba pura.
Dari informasi yang diperoleh media di lapangan, bantuan tersebut turun menjelang hajatan Pemilihan Legeslatif (Pileg) 2029. Ada beberapa kelompok tani yang menerima bantuan dari pemerintah yang difasilitasi lewat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli.
”Ada beberapa kelompok yang menerima bantuan pompa air, bantuan tersebut difasilitasi oleh calon anggota Dewan waktu itu,” ujar sebuah sumber, Minggu (4/10/2020).
Lanjut sumber yang enggan disebutkan namanya ini, walaupun bantuan sudah turun setahun lalu, ada beberapa kelompok penerima belum memanfaatkan bantuan tersebut. ”Memang ada kelompok yang sudah memanfatkan mesin yang berfungsi untuk mengangkat air, namun ada juga yang belum menggunakan pompa bantuan itu,” sebutnya.
Kata sumber, karena belum difungsikan mesin poa ditaruh atau disimpan di beberapa tempat diantaranya di jaba Pura Mrajapati dan rumah serta gudang milik warga.
”Yang saya tahu 2 buah mesin ditaruh di jaba Pura Mrajapati, ada pula disimpan di gudang milik warga,” ungkapnya.
Terpisah Perbekel Subaya, Nyoman Diantara membenarkan ada beberapa kelompok yang menerima bantuan mesin pompa. Namun demikian pihak desa tidak pernah mengajukan permohonan bantuan mesin pompa.
”Pihak desa tidak pernah mengajukan permohonan bantuan seperti itu, kalau untuk embung memang ada dan sudah terealisasi,” ujarnya singkat.
Di sisi lain Kepala Dinas PKP Bangli, Wayan Sarma mengatakan, untuk mengetahui secara detail bantuan tersebut tentu pihaknya harus melihat dokumen. ”Besok saja ke kantor biar lebih jelas, dalam dokumen akan tertera jelas jumlah dan kelompok penerima bantuan serta jumlah besarannya bantuan per kelompok,” kata Kadis asal desa/kecamatan Tembuku ini.
Sementara itu salah satu kelompok penerima bantuan yakni Kelompok Tani Tinga-Tinga lewat ketuanya Wayan Suparsa mengatakan, bantuan sudah diterima setahun lalu dan untuk mesin pompa sudah terpasang. Sumber mata air yang dimanfaatkan letaknya di perbatasan antara Desa Subaya dengan Batih, Desa Siakin.
”Anggota kelompok kami jumlahnya 14 orang dan sudah bisa mendapatkan pasokan air bersih dari pompa tersebut,” jelasnya.
Ketika disinggung ada beberpa kelompok yang belum manfaatkan bantuan tersebut, kata Wayan Suparsa, rencananya bulan ini pompa air akan dipasang. ”Kelompok Tani yang lain mungkin saja masih mengumpulkan dana untuk biaya pipanisasi,” sebut Wayan Suparsa. (750)