BORONG | patrolipost.com – Bagi orang di luar Manggarai Raya, istilah Pesta Sekolah bisa jadi diartikan sebagai pesta ulang tahun sekolah, bisa juga sebuah pesta dalam rangka apa saja yang digelar di sekolah. Namun di Manggarai Raya, khususnya di Manggarai Timur, pesta sekolah merupakan sebuah acara penggalangan dana mendukung seseorang untuk meneruskan pendidikannya.
Kepala Kampung Heso yang merangkap sebagai Kepala Desa Golo Wune, Fitalis Videlis menjelaskan, pesta sekolah berawal dari antusiasme masyarakat dulu mendukung warga kampung yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
“Dulu acara pesta sekolah dicetuskan untuk mendukung pelajar dari sebuah kampung untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Dulu sangat jarang ada yang bisa melanjutkan pendidikan ke SMP maupun SMA apalagi berpikir untuk kuliah. Hanya anak-anak orang mampu dan mereka yang orangtuanya bekerja sebagai PNS yang dipastikan bisa melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, ketika ada anak para petani yang mempunyai kemampuan otak melanjutkan pendidikan, warga satu kampung turut mendukung,” jelasnya di Heso, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Senin (4/7/2022).
Ia melanjutkan, tradisi pesta sekolah terus ada meskipun sudah masuk pada era sekarang. Dalam prakteknya, kadang pesta sekolah sudah mengalami pergeseran. Pergeseran dalam gelaran Pesta Sekolah karena kurang tertata secara prosedur.
“Banyaknya penyimpangan dalam gelaran pesta sekolah karena adanya pelanggaran prosedur. Dulu, sebelum acara digelar pihak penyelenggara acara meminta izin kepada kepala kampung, sehingga ada imbauan yang diberikan saat acara digelar agar acara berjalan kondusif. Sekarang, para pemangku kepentingan di kampung tidak diberitahu saat ada acara pesta sekolah sehingga jika terjadi kekacauan, hal itu jadi tanggung jawab penyelenggara acara,” jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini sudah ada perubahan prosedur. Sudah kembali seperti dulu, melalui izin kepala kampung (tua golo) sehingga jika terjadi kekacauan saat acara, pihak pemimpin di kampung menjadi penengah.
Seorang Guru di SMAN 6 Lambaleda Selatan, Rondi Mensi Ngama mengatakan pesta sekolah memiliki tujuan yang sangat mulia bagi dunia pendidikan. Sepintas lalu pesta sekolah memang terkesan tidak bermakna dan malah dianggap cuma eforia semata.
“Pesta Sekolah adalah acara dalam komunitas sosial masyarakat sekampung ketika salah satu keluarganyan ingin melanjutkan studi lebih tinggi, namun terkendala oleh biaya. Maka Pesta Sekolah merupakan salah satu bentuk dukungan social masyarakat sekampung yang tercermin dalam bentuk kepedulian dan bantuan baik secara moril maupun material kepada sesama keluarganya,” jelas guru Matematika tersebut.
Sementara itu, seorang warga Kampung Heso yang anaknya sudah meraih gelar sarjana, Bernadus Palur mengatakan, tradisi Pesta Sekolah lebih baik digelar saat seseorang sudah masuk tahapan akhir di kampusnya seperti proposal dan skripsi.
“Pesta Sekolah lebih dibutuhkan pada tahapan akhir seorang mahasiswa di kampusnya. Proposal, Skripsi dan Wisuda membutuhkan biaya yang banyak. Pesta Sekolah di awal tidak menjamin seorang mahasiswa/i sampai pada tahap akhir. Tetapi ketika dibantu saat sudah tahap akhir dijamin seseorang bisa tuntas menjadi sarjana,” tegasnya.
Pantauan patrolipost.com, beberapa pesta sekolah yang sudah digelar tidak luput dari kekacauan dan perkelahian. Namun demikian, proses penyelesaian dimediasi pemimpin dalam kampung dan tidak berlarut-larut.
Gelaran Pesta Sekolah tidak luput dari suguhan minuman keras berimbas banyaknya muncul para jagoan pada pergelaran tersebut. Oleh karena itu, pentingnya memberitahu pemangku jabatan pada tingkat kampung menjadi hal utama agar bisa menangani masalah keamanan saat berlangsungnya acara Pesta Sekolah. (pp04)