BANGLI | patrolipost.com – Ujian sekolah tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bangli dilaksanakan secara tatap muka, Senin (29/3/2021). Hari pertama ujian, tercatat beberapa siswa absen lantaran tidak mendapat izin orangtua. Pelaksanaan ujian di beberapa sekolah dipantau oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati I Wayan Diar.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, ujian sekolah tingkat SMP berjalan dengan pengawasan yang sangat ketat. Pihak sekolah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan sangat ketat “Ujian sekolah dilakukan dengan tatap muka dan ini sebagai uji coba untuk dilaksanakannya pembelajaran tatap muka ke depannya,” ujar Sang Nyoman Sedana Arta.
Kata bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini, dari hasil pemantauan memang ada beberapa siswa tidak hadir secara tatap muka karena terbentur izin orangtua. Meski demikian ujian masih dapat dilaksanakan secara daring.
Bupati Sedana Arta mencontohkan, siswa yang tidak mendapat izin untuk ujian secara tatap muka di SMPN 1 Susut. “Ada 5 siswa yang tidak ikut ujian secara tatap muka,” ujar mantan anggota DPRD Bali ini.
Lebih lanjut dijelaskan, sekolah yang 100 persen siswa hadir secara tatap muka salah satunya SMPN 1 Bangli. Disinggung terkait pembelajaran tatap muka, Bupati Sedana Arta mengatakan, memang banyak masukan untuk dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Namun sebelum dilakukan pembelajaran tatap muka, lebih dulu akan dilakukan buka sekolah.
Jika sebelumnya buka sekolah hanya guru dan pegawai yang hadir, nantinya akan diikuti para siswa. Yang mana siswa ke sekolah per kelas.
”Untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum pembelajaran tatap muka, bisa dilakukan bersih-bersih di areal sekolah dulu,” kata Sang Nyoman Sedana Arta.
Kemudian untuk pembelajaran tatap muka tentunya melihat perkembangan kasus Covid-19. Jika terus terjadi penurunan kasus dan Bangli masuk zona hijau, tentu pembelajaran tatap muka bisa segera dijalankan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sedana Arta juga menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Pendidikan, pihak sekolah, komite dan orangtua siswa atas terlaksananya ujian sekolah dengan tatap muka. “Harapan kami memang tidak ada klaster baru dari pelaksanaan ujian kali ini,” harapnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, I Dewa Agung Putu Purnama mengatakan, ujian sekolah dilakukan dengan sistem tatap muka. Bagi siswa yang tidak mendapat izin orangtua, bisa mengikuti dengan cara daring dari rumah.
Dari 28 SMP yang melaksanakan ujian sekolah, memang ada beberapa siswa yang absen. Ada yang tidak diizinkan orangtua, ada pula yang sakit.
“Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti ujian saat ini, nanti dijadwalkan untuk ujian susulan. Berdasarkan laporan yang kami terima ada siswa yang belum mengikuti ujian, baik tatap muka maupun daring,” ujarnya.
Disinggung apakah ada siswa yang tidak ikut ujian sekolah karena terpapar Covid-19, kata mantan Camat Tembuku ini, sejauh ini tidak ada laporan. Sementara jika ada siswa yang di lingkungannya ada warga terpapar Covid-19, maka siswa tersebut tidak disarankan untuk mengikuti ujian.
“Kami tidak melarang siswa untuk ikut ujian, namun melakukan langkah pencegahan. Siswa tersebut masih bisa mengikuti ujian secara daring atau nanti mengikuti ujian susulan,” ungkapnya. (750)