BORONG | patrolipost.com – Anak-anak Maria Evin antusias bersihkan lahan tempat rumah layak huni nantinya dibangun. Di bawah guyuran hujan, Rizky dan Ridwan memotong pohon-pohon mahoni yang tumbuh mengelilingi lahan yang berlokasi di Watu Co’a, Golo Wune, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Rabu (13/3/2024).
Adapun lahan seluas 10×20 meter persegi akan dibeli Kementerian Sosial untuk dijadikan tempat membangun rumah layak huni bagi Maria. Jaraknya pun berdekatan dengan gubuk tempat Maria bersama anak-anaknya tinggal saat ini.
Pemilik tanah, Emad Gareth kepada patrolipost.com mengatakan, pohon-pohon mahoni yang tumbuh berjejer di tepi Barat dan Selatan lahan tersebut harus ditebang.
“Perlu ditebang semua, lahan ini diupayakan bersih dari pohon-pohon besar. Pada musimnya, angin bertiup cukup kencang dan tentunya membahayakan bangunan dan penghuni rumah baru itu nantinya,” ungkap Emad Gareth.
Emad Gareth ditemani dua putra Maria, Rizky dan Ridwan memotong pohon-pohon yang ada dan memangkas dahan-dahannya untuk dijadikan kayu bakar.
Rizky, putra tertua Maria mengaku senang dengan kebaikan hati Mensos Risma. Selain itu, Rizky juga bersyukur 3 media berita yang diprakarsai jurnalis kompas membukakan pintu rezeki dan berkat untuk keluarga mereka.
“Kami merasa senang Kaka. Kami akan tinggal di rumah yang lebih luas dengan atapnya yang tidak bocor saat hujan. Selama ini kami selalu cemas dan panik saat hujan deras. Solusinya, kami mengungsi ke rumah tetangga,” kata Rizky.
Beruntung, para tetangga kami semuanya baik. Jika hujan semalaman, kami terpaksa menginap di rumah tetangga,” tambahnya.
Maria Evin mendapat berkat berupa bantuan rumah layak huni dan berbagai bantuan lainnya berkat pemberitaan media. Pemberitaan media langsung disikapi oleh Kementerian sosial. Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengunjungi Kampung Heso, Desa Golo Wune, tempat Maria bersama anak-anaknya tinggal.
Maria yang tinggal bersama 3 orang anaknya di gubuk reyot berbahan bambu bersusah payah menafkahi keluarganya. Maria menjadi ‘single parent’ setelah ditinggal nikah lagi oleh suaminya yang merantau di Kalimantan. Maria pun tak dikirimi uang oleh suaminya dari tanah rantauan.
Sebelumnya, Maria menafkahi 4 orang anak. Anak sulungnya, Cian, sudah menikah dan mengikuti suaminya di kampung tetangga, sehingga Maria tinggal bersama 3 orang anaknya. (pp04)