Rumah Layak Huni yang Dijanjikan Mensos Risma untuk Maria Evin di Heso Mulai Dibangun

lahan rumah
Lahan rumah dan berbagai material bangunan untuk rumah baru Maria Evin. (rob)

BORONG | patrolipost.com – Janji Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini untuk membangun rumah layak huni bagi Maria Evin pada kunjungannya Februari 2024 lalu ke Heso, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur kini sudah ditepati. Progres pembangunan rumah bagi Maria Evin kini sudah terlihat.

Seperti pantauan patrolipost.com, Kamis (8/8/2024), lahan rumah untuk Maria Evin diratakan dengan alat berat. Material berupa semen, pasir dan batu bata juga sudah ada di lokasi pembangunan rumah.

Bacaan Lainnya

Maria Evin menjelaskan, menunggu dalam rentang waktu beberapa bulan untuk realisasi pembangunan rumahnya merupakan sebuah hal yang membutuhkan kesabaran.

“Syukur berlimpah kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terima kasih banyak kepada Ibu Tri Rismaharini yang sudah membantu kami hingga proses pembangunan rumah kami sudah dimulai hari ini,” ungkap Maria.

Pekerjaan melibatkan para tukang lokal yang terdiri dari tukang batu dan tukang kayu. Tenaga bantu para tukang pun memberdayakan warga kampung Heso. Pekerjaan diawasi langsung oleh Pemerintah Desa Golo Wune.

Lahan tempat rumah baru Maria Evin pun dibeli dari warga setempat yang mempunyai lahan cukup luas di dekat gubuk reyot Maria Evin. Harga lahan seukuran 10 x 20 meter dibanderol dengan harga Rp 24 juta.

“Saya sebenarnya tidak menjual lahan saya, karena bagaimanapun lahan sifatnya tidak pernah berkembang, tetapi manusia terus bertambah. Namun keprihatinan saya kepada ibu Maria Evin menggerakkan saya menjual lahan dengan harga cukup terjangkau, Rp. 24 juta untuk lahan 10×20 meter persegi,” jelas Bernadus, pemilik lahan.

“Untuk ukuran rumah 5×7 meter persegi, di lahan tersebut nantinya bisa dibangunkan sebuah rumah lagi dengan ukuran yang sama,” tambah Bernadus.

Lahan tersebut kata Bernadus, sudah deal dengan harga Rp. 30 juta, namun karena pemerintah menginginkan pengurangan harga maka harganya dikurangi 6 juta menjadi Rp. 24 juta.

“Saya menyepakati pengurangan harga sebagai bentuk dukungan kepada ibu Maria Evin. Jika yang lainnya mengklaim paling banyak membantu Maria Evin, saya cukup membantu Rp. 6 juta melalui pengurangan harga lahan tersebut,” tandasnya.

Kisah Maria Evin menyentuh Mensos Tri Rismaharini melalui pemberitaan media. Maria Evin yang ditinggal nikah lagi oleh suaminya di tanah rantauan terpaksa tinggal di gubuk reyot bersama 3 anaknya. Lahan rumah barunya harus dibeli agar nantinya tidak ada masalah  dengan suami dan pihak keluarga suaminya. (pp04)

Pos terkait