BANGLI | patrolipost.com – Beberapa pekan terakhir harga daging ayam di pasaran belum stabil. Harga daging ayam masih tinggi di pasaran yakni di kisaran Rp 43.000 per kilogram. Guna memastikan ketersediaan daging, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli rutin melakukan pemantauan di pasar tradisional.
Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, AA Ayu Ira Diah Sunariani mengungkapkan, dari hasil invsetigasi harga daging ayam masih tergolong tinggi. Harga daging ayam di pasar tradisional Rp 43.000 per kilogram.
Menurut Diah Sunariani, harga daging ayam di bulan Januari pada minggu pertama Rp 43.000 perkilogram menjadi Rp 38.000 per kilogram.
Minggu kedua naik lagi menjadi Rp 45.000 per kilogram. Pada minggu ketiga harga tetap Rp 45.000 per kilogram. Kemudian pada minggu keempat turun menjadi Rp 43.000 per kilogram.
Disinggung penyebab naiknya harga daging ayam, kata Diah Sunariani karena cuaca. “Dikarenakan cuaca (hujan) sehingga banyak pertumbuhan ayam kurang maksimal. Selain itu ketersediaan bibit juga kurang,” ungkapnya, Selasa (25/1/2022).
Diakui langkah yang dilakukan Dinas sebatas pemantauan harga serta memastikan ketersediaan daging ayam di pasaran. Sejauh ini belum ada kegiatan pasar murah untuk menekan harga. Sementara itu untuk suplay daging ayam sebagian besar dari Banjar/Desa Tiga, Banjar/Desa Penglumbaran Kecamatan Susut, Banjar Tegal Kelurahan Bebalang, Banjar Siladan Desa Tamanbali.
Sementara itu salah seorang pedagang daging ayam, Sri Fauziah mengatakan harga daging ayam normalnya kisaran Rp 35.000 per kilogram. Per pertengahan bulan ini harga begitu tinggi. Kondisi ini dipengaruhi ketersediaan ayam di peternak.
Disebutkan harga daging ayam utuh kisaran Rp 45.000 per kilogram. Sedangkan daging di bagian dada saja harga mencapai Rp 55.00 per kilogram.
”Meski harga naik, penjualan tetap normal, setiap hari rata- rata 150 Kg ayam ludes terjual,” sebutnya. (750)