Korban Pembakaran Rumah Batugambir Menghilang, Keluarga Bingung

keluarga syahrudin
Keluarga yang kebingungan atas menghilangnya Sahrudin. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Pasca penyidik Reskrim Polres Buleleng menetapkan 9 tersangka dalam kasus perusakan dan pembakaran  rumah di Banjar Dinas Batugambir, Desa Julah Kecamatan Tejakula, beberapa waktu lalu, kabarnya pemilik salah satu rumah yang dibakar Sahrudin (26) menghilang. Pemuda yang tinggal bersama Sitiyah (74) tersebut dikabarkan menghilang sejak Sabtu lalu. Menghilangnya Sahrudin itu sudah dilaporkan ke SPKT Polsek Tejakula.

Diduga ada pihak ketiga yang ikut bermain dalam kasus di Batugambir tersebut.

Bacaan Lainnya

Salah satu kerabat Sahrudin bernama Halimah (48)  mengaku telah kehilangan kontak dengan adik sepupunya itu sejak Sabtu lalu. Bahkan upaya untuk menghubungi melalui handphone tidak bisa dilakukan termasuk juga mendatangi beberapa lokasi tidak ditemukan Sahrudin.

“Hari sabtu siang sudah tidak ada dan upaya mencarinya sudah dilakukan tapi tidak ditemukan, sampai kemudian kami melaporkannya ke Mapolsek Tejakula,” ujar Halimah Rabu 6 Juli 2022.

Halimah yang didampingi Sitiyah (74) yang juga korban aksi pembakaran dan perusakan yang dilakukan oleh 9 orang atas hasutan Kelian Adat Julah itu merasa ada kejanggalan terhadap hilangnya Sahrudin.

Pasalnya, pada Senin 5 Juli 2022 Sahrudin datang bersama orang bernama Sukur ke Mapolres Buleleng untuk menandatangani perdamaian atas aksi pembakaran dan perusakan rumah dengan Kelian Desa Adat Julah Ketut Sidemen.

“Sampai sekarang kami belum tahu, Sahrudin ada dimana, tapi Senin kemarin justru datang ke Polres untuk tandatangan surat perdamaian dengan pelaku perusakan diantar oleh beberapa orang dari Desa Julah juga, sehingga kami mendatangi kuasa hukum kami untuk permasalahan ini,” ujar Halimah.

Sebelum menghilang, Sahrudin telah membuat pernyataan dan memberikan kuasa untuk proses kasusnya tersebut kepada Advokat Budi Hartawan dan Advokat I Gusti Lanang Iriana, namun kemudian Sahrudin menghilang dan muncul membuat surat perdamaian.

“Ini ada kejanggalan dan kami melihat ada yang bermain dalam kasus ini. Ironis memang, dilaporkan hilang ke polisi, kok saat datang ke Polres Buleleng malah tidak diamankan, kok jadinya aneh ini,” kata Budi Hartawan.

Sementara, informasi yang dikumpulkan menyebutkan, hilangnya Sahrudin kuat dugaan atas upaya perdamaian yang akan diajukan Kelian Desa Adat Julah Ketut Sidemen bersama 8 pelaku lainnya dengan melibatkan orang ketiga yang disebutkan bernama Sukur. Bahkan disebut-sebut akan diberikan imbalan khusus bila perdamaian tersebut dilakukan, sehingga pihak ketiga tersebut diduga telah ‘menculik’ dan ‘menyekap’ Sahrudin untuk selanjutnya ‘memaksa’ menandatangani perdamaian. (625)

Pos terkait