BORONG | patrolipost.com – Kabupaten Manggarai Timur menjadi salah satu kabupaten yang belum mempunyai branding pariwisata. Ada 3 potensi destinasi wisata andalan yakni Rana Tonjong (Danau Teratai), Teluk Nanga Lok, dan Desa Wisata Golo Loni, namun belum dikembangkan secara maksimal.
Menurut Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Sipri Habur dan Lucius Modo (Paket Harum) pengelolaan destinasi wisata yang belum optimal tentu menjadi kendala utama.
“Pengembangan pariwisata harus ada kerjasama antara pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Pengelolaannya juga akan dilihat dari potensi yang ada, sehingga Pemdes dan Pemkab akan berbagi peran dalam pengelolaannya,” ungkap Sipri Habur yang didampingi Wakilnya Lucius Modo pada debat perdana Paslon Kepala Daerah di Borong, Selasa (22/10/2024) seperti dikutip dari kanal youtube KPU Manggarai Timur.
Menurut paket Harum, Manggarai Timur tidak kalah dengan kabupaten lain dari segi destinasi wisata, namun perlu ada strategi jitu dalam pengelolaannya.
“Persoalannya adalah kondisi infrastruktur, tentu potensi wisata ini bisa dikembangkan oleh Pemdes maupun oleh Pemkab. Seindah apapun alam ini kalau infrastrukturnya tidak memungkinkan, maka itu hanya tinggal cerita. Destinasi wisata tersebut hanya dinikmati oleh satu atau dua orang yang punya niat baik berkunjung, namun belum bisa dijangkau masyarakat umum,” ungkap Sipri yang juga memangku jabatan adat sebagai Tu’a Golo Kampung Kedel tersebut.
Lebih lanjut Sipri Habur menuturkan, upaya promosi destinasi wisata juga masih kurang. Promosi pun harus seimbang dengan upaya mempersiapkan destinasi wisata agar diminati wisatawan.
“Promosi juga masih terbatas. Meskipun promosinya sudah digencarkan, kondisi infrastruktur menghalangi pengunjung untuk menikmati pesona Rana Tonjong, Nanga Lok maupun Golo Loni,” tegasnya.
Dengan demikian, Paket Harum mengajak pemerintah desa di Manggarai Timur agar nanti bisa menjalin kerjasama yang baik dalam mengelola destinasi wisata yang ada.
“Oleh karena itu kepada pemerintah desa, mari kita bangun infrastruktur yang baik ke tempat tempat destinasi wisata. Hal ini tentunya akan menjadi keuntungan bagi BUMdes dan meningkatkan PAD Kabupaten Manggarai Timur,” tandasnya.
Apa yang dikemukakan Sipri Habur memang sesuai kenyataan yang ada. Potensi peningkatan PAD Manggarai Timur sebenarnya ada pada sektor pariwisata. Manggarai Barat lebih maju karena ditunjang oleh sektor pariwisata seperti Komodo. Kabupaten Manggarai juga demikian, minat wisatawan mengunjungi Kampung Adat Wae Rebo sudah semakin meningkat.
Nah, untuk Manggarai Timur juga mempunyai beberapa destinasi wisata andalan. Namun pengelolaan Rana Tonjong, Rana Mese, Golo Loni dan Nanga Lok serta beberapa destinasi wisata lainnya belum optimal. Oleh karena itu, pengelolaan sektor pariwisata mesti menjadi prioritas sehingga hasilnya bisa dirasakan di kemudian hari. (pp04)