BORONG | patrolipost.com – Hari Raya memperingati kebangkitan Yesus dirayakan beberapa kali di beberapa gereja berbeda dalam lingkup Paroki Santu Petrus Tanggar, Keuskupan Ruteng, Manggarai, Minggu (9/4/2023).
Pastor John Tala dalam wejangannya Minggu (9/4/2023) mengungkapkan, Paskah merupakan moment untuk menanggalkan kebiasaan lama. Keegoisan, korupsi, ketamakan, dan kekasaran harus ditinggalkan.
“Moment paskah merupakan kesempatan untuk bangkit dari kerakusan, ketamakan, keegoisan, keinginan untuk korupsi dan kekasaran,” ujar Pastor Jhon.
Menurut pastor John, Paskah merupakan kesempatan untuk mengubah kebiasaan lama dan beralih kepada kebiasaan baru. Kebangkitan Yesus diharapkan menjadi moment untuk memulai hidup baru yang lebih baik.
Moment kebangkitan Kristus dikisahkan dalam Injil Yohanes 20:1-9. Diceritakan, pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka; “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
Dalam Injil tersebut dikisahkan kebangkitan Yesus merupakan sebuah keharusan karena menjadi penggenapan nas kitab suci yang mengatakan, “Ia harus bangkit dari antara orang mati.”
Fenomena seperti kekasaran dan keegoisan memang terlihat nyata dalam kehidupan. Sama halnya dengan keinginan untuk makan uang rakyat (korupsi). Sogok menyogok untuk memuluskan impian serta desas desus rancangan politik uang yang meresahkan.
Berbagai upaya dilakukan umat Allah untuk berada pada posisi tertinggi dalam lingkungan masyarakat. Upaya yang dilakukan para pihak tertentu menggambarkan ketakutan besar akan kejatuhan dan kehilangan kehormatan.
Oleh karena itu, momen Paskah merupakan kesempatan untuk merenung dan berubah. Berubahlah! Kerajaan Allah sudah dekat. Salam damai paskah dan salam perubahan. (pp04)