BORONG | patrolipost.com – Memanen hasil bumi bagi petani terbilang gampang-gampang susah, terutama memanen buah cengkeh. Tinggi pohon cengkeh bisa mencapai 15 meter, bahkan lebih tergantung usia pohon cengkeh tersebut. Cengkeh termasuk pohon yang akan terus bertumbuh tinggi menggapai langit.
Bernad Palur, salah seorang petani cengkeh di Manggarai Timur (Matim) kepada patrolipost.com, Rabu (19/7/2023) mengakui harus ada teknik tertentu dalam memanen buah cengkeh, walau hanya memakai peralatan seadanya.
“Saya memanen buah cengkeh dengan peralatan seadanya. Hanya mengandalkan tangga yang saya buat sendiri dan tali temali yang memadai. Lalu bambu-bambu yang dipotong dengan ukuran tertentu,” ungkap Bernad.
Petani yang memiliki puluhan pohon cengkeh tersebut bahkan tidak meminta bantuan orang lain saat memanen buah cengkeh karena sudah menguasai caranya.
“Biasanya saat panen cengkeh, saya berdua dengan anak saya. Orang lain belum banyak yang berani untuk naik di ketinggian untuk memetik buahnya,” imbuhnya.
“Yang penting adalah mempersiapkan tali tali yang kuat untuk mengikat bambu-bambu yang nantinya jadi tempat berpijak di ketinggian belasan meter dari tanah,” sambungnya.
Bernad menjelaskan merawat dan memanen cengkeh lebih mudah dibanding komoditi lainnya.
“Hanya ribet saat memetiknya karena harus selalu fokus dan waspada di atas pohon. Selanjutnya mudah, memisahkan buahnya dari tangkai, jemur sekitar 4-5 hari lalu dijual,” terangnya.
Terkait harga cengkeh kering, Bernad mengakui saat ini harganya lumayan bagus, namun masih perlu perhatian pemerintah untuk mengontrol stabilitas harga.
“Meski harganya lumayan bagus, masih berkisar lebih dari 100 ribu rupiah per kilonya, sebagai petani saya meminta pemerintah untuk mengontrol stabilitas harga. Apalagi banyak trik pembeli cengkeh tingkat kampung, tidak pernah mengabarkan harga cengkeh naik, malah selalu bilang harga turun,” jelasnya.
Bernadus berharap agar harga cengkeh tetap di atas seratus ribu per kilonya mengingat perjuangan memetiknya harus naik pohon yang tingginya belasan meter.
“Berharap harga tetap di atas seratus ribu, syukur kalau naik lagi. Tapi kalau turun harga, janganlah ya. Perjuangannya cukup rumit saat panen,” pungkasnya. (pp04)
