BORONG | patrolipost.com – Kehidupan Sabinus Momo, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Poeng, Desa Pocong, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur jauh dari sorotan publik. Pria paruh baya tersebut tinggal di pondok dekat sawahnya di kawasan Lonto Ulu.
Sabinus lebih memilih tinggal di pondok karena dirinya mengantisipasi jika sakitnya kambuh maka akan berbahaya bagi orang-orang sekitarnya. Sakit yang diderita Sabinus merupakan sakit turunan dari ayahnya, Almarhum Matias Songgo yang dulunya juga ODGJ.
Salah satu warga Heso, Flori atau yang kerap disapa Emad Amek yang mempunyai hubungan baik dengan Sabinus menuturkan, saat dalam kondisi sadar, Sabinus merupakan sosok yang baik.
“Dia tidak berbahaya kalau tidak sedang kambuh. Saya sering berkunjung ke pondoknya. Sabinus pun sering bertamu ke rumah saya untuk keperluan obat-obatan ataupun sekadar ngopi,” ungkap Emad Amek yang bekerja di Puskesmas Lenang, Selasa (17/1/2023).
Salah satu warga Heso lainnya, Frans Mahal malah bekerja sama menggarap sawah Sabinus dengan perjanjian bagi hasil panen. Menurut Frans, saat mengobrol bersama Sabinus harus menjaga jarak dan harus selalu siaga.
“Saya juga agak takut sebenarnya saat mengobrol atau bekerja bareng Sabinus. Namun saya menjaga jarak saat duduk mengobrol, selalu siaga dan dia tidak boleh dibantah,” kata Frans.
Kehidupan Sabinus jauh dari layak. Dia tinggal sendirian di pondok yang cukup jauh dari pemukiman penduduk. Selain itu, untuk penerangan saat malam hari, Sabinus hanya mengandalkan api. Selalu menghidupkan api merupakan cara satu-satunya agar malamnya bisa memasak atau mengerjakan hal lain saat malam tiba.
Sabinus juga pernah menikah, namun istrinya kabur karena saat sakitnya kambuh, dia pernah membanting anaknya sendiri hingga tewas. Sejak saat itu, Sabinus pun diasingkan ke pondok di Lonto Ulu dan hidup serba kekurangan. (pp04)