BORONG | patrolipost.com – Perayaan lanjutan rangkaian Natal 2022 di Gereja Golo Wunis, Paroki Tanggar, Keuskupan Ruteng, Senin (26/12/2022) diwarnai nuansa budaya Manggarai yang kental. Terlihat para penari dan anggota paduan suara berbalut busana adat Manggarai, kain songke dan hiasan kepala Retu dan Bali-belo. Saat menyerahkan persembahan kepada Tuhan juga dilakukan secara adat Manggarai yang dilakukan oleh tokoh adat Kampung Heso.
Dikutip dari wikipedia.org, Inkulturasi adalah sebuah istilah yang digunakan di dalam paham Kristiani, terutama dalam Gereja Katolik Roma, yang merujuk pada adaptasi dari ajaran-ajaran gereja pada saat diajukan pada kebudayaan-kebudayaan non-Kristiani dan untuk memengaruhi kebudayaan-kebudayaan tersebut pada evolusi ajaran-ajaran gereja.
Pastor Jhon dalam kotbahnya menegaskan pentingnya menghargai kehidupan terutama berkaitan dengan tindakan aborsi.
“Aborsi dalam gereja Katolik termasuk dosa besar. Anak adalah anugerah Tuhan. Jika Tuhan tidak berkehendak maka tidak akan diberikan anak. Maka hargailah kehidupan dan bertanggung jawab terhadap anak-anak,” tegasnya.
Demi menghindari tindakan aborsi, Pastor Jhon mengimbau agar kaum muda wajib untuk memulai menjaga relasi. Jauhi pergaulan bebas sehingga kasus hamil di luar nikah bisa dicegah.
“Bagi kalian kaum pemudi, jaga diri baik-baik. Media sosial bisa menjerumuskan kalian pada pergaulan bebas, bermula dari video call hingga mengajak bertemu,” ungkapnya.
Bukan hanya kepada kaum muda, pastor Jhon juga mengingatkan para orangtua untuk memberikan teladan yang baik kepada anak-anak. Terutama terkait perselingkuhan, karena hal ini juga memicu tindakan aborsi demi menyembunyikan tindakan hubungan gelap tersebut.
“Peran orangtua seperti memberi teladan yang baik kepada anak menjadi hal penting. Jika orangtua nakal, maka anak-anak juga akan nakal karena buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya,” pungkasnya. (pp04)